Monday, 23 February 2009

Kissing Tips [Kiss aja koq pake Tips]

Pada dasarnya, berciuman itu sangat pribadi sifatnya, jadi setiap orang tentu punya gaya, filosofi dan gerakan tersendiri. Selain itu, berciuman juga boleh dibilang sebagai latihan berkompromi. Setiap ˜pencium yang tidak mau menyesuaikan diri dengan pasangannya kala berciuman, bisa dibilang bukan pencium yang baik. Situasi dan suasana sekitar juga turut menentukan mulusnya acara berciuman. Misalnya saja, sensasi sebuah ciuman sekilas di tengah sebuah pesta ramai, tentu berbeda dengan ciuman intens, dalam dan lama antara Anda dan si dia yang terjadi di kamar tidur.

Hal terbaik yang harus diingat ketika mulai berciuman adalah menjaga segala sesuatu berjalan sederhana, simple. Ketika berciuman Anda tak perlu harus mempraktekkan semua teknik cium yang aneh dan eksotik, mulai dari menghisap, menggigit, bersuara mendesah, dan sebagainya. Pada dasarnya berciuman dengan orang yang kita cintai itu pasti indah dan menggetarkan, sekalipun tekniknya sangat sederhana.

* BIBIR

Secara sederhana, bila kita bicara soal berciuman, maka itu berarti menyangkut bibir! Inilah elemen dasar dari setiap jenis ciuman, bahkan memegang peranan penting dalam tindakan mencium itu sendiri. Tanpa bibir tak akan tercipta sebuah ciuman, jadi jangan mengabaikannya! Maka rawatlah kesehatan bibir Anda. Bila bibir Anda pecah-pecah, tentu jalannya ciuman tidak asyik sama sekali. Begitu pula bila bibir Anda terluka, sariawan atau kering. Padahal kondisi macam ini bisa dicegah, bila Anda rajin mengolesi bibir dengan lip balm atau pelembab bibir, bukan hanya karena Anda berharap suatu ketika si dia bakal mencium. Tapi, anggaplah hal ini sebagai kegiatan perawatan diri. Sehingga bibir jadi lembut, kenyal dan so kissable, siap mencium dan dicium.

Begitu bibir Anda bersentuhan dengan bibirnya, konsentrasikan pikiran dan perasaan Anda pada gesekan bibir yang terjadi, dan saat kedua bibir saling bertemu, saling memagut.
Bila Anda memperhatikan elemen ini, dijamin acara berciuman jadi penuh getar. Selain itu, ingatlah, bila Anda baru pertama kali berciuman tak perlu repot memikirkan cara memainkan lidah. Konsentrasi saja pada bibir! Memang, kebanyakan ciuman dahsyat juga melibatkan permainan lidah. Tentu saja, lidah juga berperan penting dalam acara bermesraan ini. Tak heran ciuman gaya french kiss yang melibatkan eksplorasi lidah itu pun jadi terkenal sensasinya. Namun, acara ciuman yang melibatkan lidah itu tetap saja membutuhkan bibir agar lebih bergetar. Maka, nikmatilah sensasi yang tercipta ketika kedua bibir saling bersentuhan, rasakan kelembutan maupun kekuatannya.
Latihan ciuman: Cobalah saling cium dengan hanya menggunakan bibir, tidak boleh melibatkan lidah. Perlahan-lahan temukan kedua bibir Anda dengan miliknya, nikmatilah lembutnya kulit bibir. Lalu kedua bibir itu bisa saling sentuh, tekan, atau pagut dan rasakan sensasi yang tercipta. Latihan ini membuat Anda berdua jadi lebih sensitif pada area bibir dan akan meningkatkan pengalaman berciuman.

* MATA

Bicara soal mata, maka kita akan sampai pada sebuah perdebatan usang: Ketika berciuman, sebaiknya saya menutup mata atau membuka? Lalu, kalau membuka mata, saya seharusnya menatap apa? Tapi, saya nanti terlihat seperti ikan mas koki, nggak sih? Saya juga ingin tahu dia menikmatinya atau tidak? Dan sejuta tanya lainnya. Tapi kebanyakan orang menganggap menutup mata kala berciuman terasa lebih nyaman, karena bisa menghindari kecelakaan fatal yang bisa merusak kemesraan. Misalnya saja, ketika berciuman Anda membuka mata dan melihat si dia sedikit memonyongkan mulutnya.

Bisa jadi Anda malah tertawa geli dan acara berciuman pun bisa batal total. Lalu, bagaimana caranya supaya si dia juga mau menutup mata? Gampang. Cobalah mencium lebih dulu alis mata, lalu kelopak matanya. Apalagi bila Anda dan si dia masih pemula dalam soal kemesraan berciuman, menutup mata dapat membantu konsentrasi. Sehingga pikiran berdua tak melayang ke mana-mana, cuma fokus pada sensasi ciuman itu sendiri. Kalaupun Anda ingin membuka mata kala berciuman, jangan terlalu lebar. Dan tak perlu berlama-lama. Cukup intip sejenak, sekedar memastikan si dia pun juga menikmati jalannya acara ciuman mesra tersebut.

* GERAKAN KEPALA

Menggerakkan kepala juga jadi salah satu aspek penunjang acara ciuman berjalan lancar. Bahkan, bila Anda telah mahir bisa menambah intens kemesraan berdua. Bila Anda dan dia masih pemula, memang mengkoordinasikan gerakan kepala dengan bibir ketika berciuman, membutuhkan ˜usaha cukup keras. Bahkan, bisa jadi Anda mengambil jeda sejenak, berhenti ciuman karena harus mengatur lebih dulu posisi kepala dari kanan ke kiri, misalnya. Sementara, seorang good kisser bisa dengan mudah menyelaraskan setiap gerakan pada waktu yang sama (bibir, lidah, gigi dan kepala) tanpa repot-repot. Intinya, setiap aspek dari ciuman memang harus melengkapi satu sama lain agar ciuman Anda dan dia jadi menyenangkan atau penuh gairah, pura-pura malu padahal mau, berkesan konyol padahal serius.

* TATA PIKIRAN

Begitu berdua saling berciuman, maka menata pikiran agar konsentrasi adalah salah satu kunci ciuman yang sukses. Kalau saat baru mulai berciuman, pikiran Anda sudah langsung melayang-layang membayangkan kemana hubungan ini akan berakhir, misalnya, malah bisa membuat acara bermesraan jadi hancur berantakan. Satu hal penting yang harus Anda ingat adalah, bersikap santai dan nikmati saja sensasi setiap ciuman. Pejamkan mata dan rasakan saat bibirnya yang basah dan hangat menempel ke bibir Anda, lalu menekan menyatakan cintanya. Kissing is great. So enjoy it!

Cara terbaik untuk mendiamkan pikiran Anda adalah dengan berkonsentrasi penuh pada acara ciuman itu saja. Rasakan dengan seksama gerakan mulut, bibir, lidah dan tubuh Anda ketika mencurahkan cinta padanya. Ciumlah si dia seperti Anda tak akan pernah punya waktu lagi untuk bermesraan dengannya dan anggaplah dunia ini hanya milik berdua.
Latihan Ciuman: Salah satu cara untuk membantu Anda berkonsentrasi pada ciuman adalah dengan mencoba saling membaca pikiran dengannya. Cobalah dengan sungguh-sungguh untuk melihat ke dalam benak si dia dan berusahalah agar terjadi koneksi. Ketika berkonsentrasi, Anda tak perlu melayangkan pikiran kelewat jauh, misalnya membayangkan anjing kesayangan yang dimilikinya saat berusia 10 tahun. Tapi cukup konsentrasi pada sosok si dia. Dan ciumannya.

* SERANGAN BALIK

Acara peluk cium yang baik sebenarnya tak hanya mengandalkan satu pihak aktif menyerang, sedangkan yang lain pasif menunggu. Anda dan dia harus saling memberi dan menerima. Kemudian, soal kapan harus memberi, kapan harus menerima, hanya Anda dan dia yang tahu. Karenanya, ketika berciuman Anda dan dia harus bisa mencipta harmonisasi. Bila si dia lebih agresif menyerang, berarti Anda harus bersikap menunggu ciumannya. Lalu, begitu dia mulai tampak lelah, Anda bisa membangun serangan balik. Maka, Anda dan dia harus bisa saling mencipta dan memahami komunikasi non verbal di tengah acara berciuman. Misalnya saja, ketika merasa lidahnya tak lagi menjelajah ke dalam rongga mulut Anda, itu berarti tiba giliran Anda untuk menstimulasi si dia. So, pay attention!

Jadi proses memberi dan menerima dalam acara berciuman itu adalah tanggung jawab dua belah pihak, Anda dan dia. Dengan adanya proses ini membuat Anda dan dia sama-sama punya kesempatan untuk mengatur nafas (bernafas pendek, menarik nafas dalam, atau berbisik lembut), dan mengeluarkan suara (mendesah, merintih, ataupun menggeram).

* MENGATUR NAFAS

Saat Anda terjatuh dalam kecupan bibir manis si dia, ada satu aturan yang harus dipegang teguh: Jangan lupa bernafas! Suplai oksigen yang cukup sangat diperlukan agar tercipta good kisses. Jadi pastikan ketika bibirnya menyentuh bibir Anda, tetap bisa bernafas dengan baik. Saat mulut Anda terbuka, cepat-cepatlah menarik nafas. Atau ketika bibir si dia tengah menjajah total bibir Anda, maka tariklah nafas dari hidung. Mengapa mengatur nafas saat berciuman ini penting? Karena dengan bernafas teratur, ciuman Anda dan dia bisa berlangsung lebih lama Asyik, bukan?

Mekanisme mengatur nafas ini juga bisa dilakukan dengan teknik mencuri. Misalnya saja, bila ingin menarik nafas panjang, Anda bisa mengeksplorasi, menciumi leher si dia. Di saat itulah Anda bisa menarik nafas dalam lewat hidung agar paru-paru terisi penuh. Dan Anda pun siap untuk memberikan deep kiss pada si dia, ciuman yang dalam dan lama Jadi bernafas itu penting, so don”t forget it!

* KONTROL AIR LIUR

Berciuman itu juga berarti mengatur produksi air liur. Bayangkan saja bila berdua sedang asyik bermesraan, tiba-tiba ada yang menetes dari mulut, pasti Anda berdua langsung tak bersemangat lagi untuk berciuman, bukan? Ciuman yang oke memang rasanya lembut dan lembab Apalagi bila Anda memakai lidah untuk mengeksplorasi, pasti ciuman itu terasa basah. Hal ini wajar-wajar saja. Tapi jadi tidak wajar bila air liur yang tadinya sedikit menjadi banyak, berkumpul di rongga mulut.

Maka, untuk menghindari membludaknya air liur, sebelum berciuman sebaiknya keringkan rongga mulut dengan menelan ludah Anda sendiri. Karena proses ciuman itu nantinya akan memicu produksi air liur. Bila ditengah-tengah acara bermesraan, Anda merasa produksi air liur sudah banyak, segera telan sedikit demi sedikit ludah berlebih itu. Dan maaf, dalam berciuman kadang Anda juga harus menelan air liur milik si dia. Sorry to say itulah yang terjadi dalam adegan ciuman. Trik jitu untuk membantu Anda agar mulus menelan air liur adalah melakukannya sembari menarik nafas. Secara teratur, aturlah nafas dan gunakan kesempatan itu untuk mengurangi ludah di mulut.

* ATUR KECEPATAN

Tempo atau kecepatan sebuah ciuman dapat mencipta efek yang berbeda. Pada umumnya, ciuman yang dilakukan lambat membangun suasana lebih romantis. Sedangkan ciuman yang cepat cenderung mencipta gairah. Bila Anda ingin jadi good kisser berarti harus bisa mengubah kecepatan dari lambat, perlahan-lahan semakin cepat dan menggebu. Ada baiknya ketika pertama kali memulai acara ciuman, lakukan dengan lambat. Hal ini dimaksudkan agar Anda berdua bisa saling menyesuaikan diri, menghayati dinamika ciuman tersebut. Memulai dengan lambat bisa jadi awal yang baik… bahkan kadang sebuah ciuman lebih baik tetap berjalan lambat. Kalau tiba-tiba Anda mempercepat tempo, malah bisa membuat si partner jadi panik. Bukankah seorang atlet piawai selalu melakukan pemanasan lebih dulu sebelum mulai berolahraga serius? Jadi mengapa harus mencium terburu-buru?

Hal penting yang harus Anda pahami dalam mengatur tempo ciuman adalah variasi kecepatan bisa membuat lebih hidup. Ciuman yang selalu berlangsung dengan kecepatan yang sama bisa membuat Anda berdua jadi bosan. Maka, agar acara ciuman tetap menarik, punya greget, Anda berdua harus bisa mencipta varias kecepatan itu. Jika ciuman sudah berlangsung cukup lama dengan tempo cepat, menggebu-gebu, jangan takut untuk memperlambat kecepatannya. Caranya, Anda bisa menjilat bibir si dia, cuma mencium sudut mulutnya atau gesekkan perlahan bibir Anda ke bibirnya. Begitu tempo permainan berjalan lambat segera tingkatkan lagi kecepatannya. Kontras memang jadi penting dalam hal ini. Ciuman yang lembut kadang jadi terasa lebih lembut bila diselingi dengan permainan cepat, menggebu, penuh hasrat, begitu pula sebaliknya. Jadi ingat ya, variasi kecepatan bisa membuat suasana lebih hidup… dan lebih memberi arti pada ciuman itu sendiri.

0 comments:


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Lamborghini Car Pictures. Powered by Blogger